102732477932904 Dunia peternakan budiono budhet: Laporan Praktikum Kesehatan Kambing Perah

Thursday 5 January 2017

Laporan Praktikum Kesehatan Kambing Perah

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Usaha ternak kambing merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan, disamping perawatannya yang cukup mudah, serta ketersediaan pakan yang bisa didapatkan dari dedaunan maupun rerumputan yang banyak terdapat di lingkungan sekitar, kambing juga mudah untuk dibudidayakan baik untuk konsumsi ataupun dari segi penjualannya. Namun, usaha ternak kambing akan mengalami sedikit kendala ketika kambing-kambing tersebut terinfeksi oleh berbagai penyakit.
Salah satu kendala yang dapat mempengaruhi percepatan pengembangan ternak kambing adalah penyakit. Penyakit tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi karena menurunnya produktivitas ternak bahkan kematian, namun dapat pula menimbulkan dampak negatif yang lain yaitu menurunnya minat peternak untuk mengembangkan usahanya.
Ternak kambing memang dikenal sebagai ternak yang sangat sporadis terserang penyakit. Namun demikian, bukan mustahil juga ternak ini menderita penyakit. Pada umumnya, penyakit-penyakit yang biasa menyerang ternak kambing lebih sering diakibatkan oleh peternaknya sendiri. Melalui penerapan manajemen pengendalian penyakit yang dilakukan secara berkelanjutan, diharapkan dampak negatif dari penyakit ternak kambing dapat diminimalkan.
Peternakan kambing dalam perkembanganya tidaklah semudah yang kita bayangkan. Banyak hal yang menjadi masalah dalam perkembanganya, beberapa masalah tersebut adalah pemeliharaan yang masih bersifat tradisional, terbatasnya ketersediaan bakalan yang merupakan pengeluaran terbesar dalam suatu proses produksi,keterbatasan fasilitas dan manajemen kesehatan kurang baik yang dapat menimbulkan efek langsung pada proses produks.



1.2. Tujuan dan Kegunaan Praktikum
1.2.1. Tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui cara penanganan keehatan ternak kambing perah.
2.      Untuk mengetahui cara melakukan pemotongan kuku dan penyuntikan pada kambing perah.

1.2.2. Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan praktikum ini yaitu:
1.      Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan pemotongan kuku kabing perah.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui cara untuk melakukan penyuntikan kambing perah.





BAB II
MATERI DAN METODE


2.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 25 Desember 2016, pukul 08:00 – 02:30 WIB di Peternakan Gopala Gunung Pengsong Lombok Barat.

2.2. Alat dan Bahan Praktikum
2.2.1. Alat
·         Kater
·         Suntik

2.2.2. Bahan
·         Kambing PE
·         Vitamin B12
·         B Kompleks
·         Medoxyl

2.3. Metode Praktikum
Adapun metode yang dilakukan adalah:
1.      Merebahkan badan kambing diatas tanah dengan perlahan-lahan terlebih dahulu.
2.      Memegang kaki dan kepala kambing agar tidak bergerak saat pemotongan kuku.
3.      Melakukan pemotongan kuku dengan kater sampai simetris.
4.      Melakukan penyuntikan vitamin dan antibiotik dibagian paha belakang.



BAB III
HASIL DAN PEMBASAN


3.1. Hasil Praktikum




1. Sesudah pemotongan kuku




2. Penyuntikan

3.2. Pembahasan
Factor kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan kita di dalam suatu usaha peternakan kambing etawa. Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu prioritas utama di samping kualitas makanan ternak dan tata laksana yang memadahi.
Menurut Winkel (1997) biosekurity merupakan suatu sistem untuk mencegah penyakit baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan produksi ternak secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan hewan (animal welfare). Biosecurity adalah semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan kontak atau penularan dengan peternakan tertular dan penyebaran penyakit (Dwicipto, 2010).
Biosecurity merupakan tindakan perlindungan terhadap ternak kambing dari berbagai bibit penyakit (bakteri dan virus) melalui pengamanan terhadap lingkungannya dan orang atau individu yang terlibat dalam siklus pemeliharaan yang dimaksud. Tujuannya yaitu supaya bibit penyakit (bakteri dan virus) yang terbawa dari luar tidak menyebar dan menginfeksi ternak kambing.
Penanganan kesehatan pada ternak kambing bertujuan untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan medis pada ternak yang sakit sehingga ternak yang sakit secepatnya dapat ditangani sesuai dengan gejala klinis yang timbul. Penanganan kesehatan dilakukan saat ditemukan adanya kelainan atau gejala klinis yang terlihat pada ternak kambing setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan harian. Ternak kambing yang terlihat menunjukkan adanya gejala klinis maka akan dilakukan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan klinis tersebut dilakukan sebelum pengobatan. Pemeriksaan klinis dapat dilakukan didalam dan diluar kandang.
Pengobatan dilakukan apabila telah ditemukan ternak kambing yang didiagnosa sakit berdasarkan pemeriksaan klinis. Pengobatan ternak terhadap ternak kambing dilakukan sesuai diagnosa yang telah ditentukan, dengan dosis obat yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan ternak tersebut. Ternak kambing yang sakit diistirahatkan di kandang karantina hingga ternak tersebut sehat.
Pemotongan kuku pada ternak kambing umumnya dilakukan secara rutin yaitu setiap 6 (enam) bulan sekali. Tetapi apabila ditemukan masalah seperti ternak kambing yang kukunya sudah panjang atau antara kuku luar dan dalam panjangnya tidak seimbang maka pemotongan kuku dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kondisi ternak tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan posisi normal kuku, membersihkan kotoran pada celah kuku, menghindari pincang, mempermudah pada saat penampungan dan deteksi dini terhadap laminitis dan kemungkinan terjadinya infeksi pada kuku.
Kuku harus mendapat perhatian terutama pada ternak yang selalu berada di dalam kandang. Hal ini dapat menyebabkan kuku menjadi lebih lunak karena sering terkena feses dan urine serta luka akibat terperosok dalam selokan pembuang kotoran yang menyebabkan infeksi busuk kuku.
Pemberian vitamin pada ternak kambing dilakukan secara rutin sebulan sekali. Vitamin yang diberikan antara lain adalah vitamin A, D,  B dan E. Pada praktikum kali ini kami memberikan vitamin BKompleks dan antibiotik (Medoxyi) dengan cara menyuntikannya pada bagian paha belakang(Inta muskuler). Pemberian vitamin dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan ternak kambing sehingga produkstifitasnya terjaga.


  

BAB IV
PENUTUP


4.1.  Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini bahwa manajemen kesehatan dan penaggulangan penyakit pada ternak kambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha ternak kambing. Upaya  yang dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak kambing meliputi tindakan karantina, pemeriksaan kesehatan, penanganan kesehatan hewan, pemotongan kuku, pemberian vitamin dan vaksin, pemberian obat cacing, serta biosecurity.


4.2. Saran
            Adapun saran yang dapat saya sampaikan bahwa untuk menjaga ternak kambing tetap sehat maka perlu diperhatikan kesehatannya secara teratur agar tidak mudah diserang oleh penyakit.



DAFTAR PUSTAKA


Anonom.http://dodymisa.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-penanggulangan-penyakit-pada_16.html (Diakses 03, Januari 2017)
Anonim.2014. http://www.usahaternak.com/2013/12/panduan-lengkap-cara-budidaya-kambing.html. (Diakses 03 Januari 2017).
Anonim.2014. https://www.sipendik.com/cara-praktis-ternak-kambing/. (Diakses 02, Januari 2017).
Anonim.2014. http://hadipeternakan.blogspot.com/2011/12/tanda-tanda-ternak-kambing-yang-akan.html. (Diakses 02, Januari 2017).
Sarwono,B. 2012. Beternak Kambing Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.




















No comments:

Post a Comment