TUGAS
MANANJEMEN
TERNAK UNGGAS
BEBERAPA
PENYAKIT
PADA
UNGGAS
OLEH
BUDIONO
B1D014049
5 A1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
BEBERAPA
PENYAKIT PADA UNGGAS
1. Kanibalisme
Kanibalisme yaitu
perilaku mematuk bulu dan kepala saat defisiensi mineral (Na, Cl), vitamin
maupun asam amino. Jika dibiarkan secara terus-menerus bisa menyebabkan
kematian. Selain akibat defisiensi nutrisi, kanibalisme inipun bisa disebabkan
karena stres akibat perubahan ransum, stres panas (heat stress), kekurangan pencahayaa. Pemeliharaan ayam
kampung, saya melihat ini sebagai faktor genetik alami yang memang menjadi
sifat dasar dari ayam itu sendiri. Namun kanibalisme bukannya tidak bisa
dicegah ataupun ditanggulangi, ada beberapa langkah yang bisa kita tempuh untuk
meminimalisir adanya kanibalisme ini. Karena apabila pada saat terjadi kanibal
dan tidak ditanggulangi, dapat dipastikan akan banyak ayam yang akan
berguguran, atau paling tidak akan terjadi cidera parah pada ayam korban
kanialisme. Berdasarkan hasil pengalaman, kanibal pada ayam
kampung disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Suasana didalam kandang yang terlalu panas
2. Ketersediaan pakan dan air minum yang tidak
tentu sehingga ayam menjadi buas
3.
Suasana yang terlalu gaduh disekitar area kandang
4.
Pindah kandang
5. Siklus genetik (kami menyebutnya demikian, ini
terjadi pada anak ayam usia antara 24-47 hari dan 45-47 hari), pada usia
seperti ini peternak harus benar benar memperhatikan perkembangan ayam kampung
yang dipelihara.
6.
Pergantian musim yang ekstrim.
Hal-hal yang bisa kita lakukan
untuk mengatasi dan meminimalisir adanya kanibal ini adalah:
1. Siklus udara didalam
kandang harus menjadi perhatian penting, pada siang hari buka semua penutup
pada kandang ayam, sehingga kandang tidak terlalu panas ataupun lembab dan yang
lebih penting lagi, sirkulasi udara menjadi sangat baik untuk perkembangan
ayam.
2. Pada saat udara dan
suasana kandang terlalu panas, semprot kandang, liter berikut ayam menggunakan
air yang dicampur dengan rodalon (disinfektan yang disarankan) yang tidak
berbahaya bagi kandang yang sedang digunakan, dengan basahnya kandang dan ayam,
ayam akan merasa dingin dan mengurangi aktivitas kanibalisme.
3. Segera pisahkan ayam
yang telah luka akibat aksi kanibalisme teman sejawadnya, karena apabila tidak,
dia akan menjadi korban amuk masa yang berujung pada kematian.
4. Ayam yang luka
dipisahkan kemudian ditanggulangi dengan P3K untuk ayam berupa cairan neo
antiseptik ataupun saleb anti kanibal, niscaya dalam tiga hari mendatang luka
sudah kering dan sedang menunggu proses penyembuhan.
5. Perhatikan ketersediaan
pakan dan air dalam kandang, jangan sampai ayam dipuasakan, karena sangat
dihindari apabila ayam sengaja didietkan.
6. Untuk mengurangi
tingkat strees yang berujung aksi brutal ayam, perlu ditambahkan vitamin pada
minuman ayam.
Anda pasti sering dibuat
pusing oleh ayam-ayam peliharaan anda yang saling mematuk sehingga
mengakibatkan ayam-ayam tersebut terluka, untuk mengatasinya silahkan baca
artikel Cara mengatasi kanibalisme pada ayam Kebiasaan ayam yang saling mematuk
taua bahkan memakan telurnya sendiri sering disebut Kanibal. Kebiasaan ini
sangat berbahaya bagi kehidupan unggas dan merugikan.
Faktor yang menyebabkan terjadinya kanibalisme
1.
Ayam kekurangan pakan dan defisiensi mineral.
Ayam kekurangan
batu-batuan (grit), mineral (NaCI dan Kalsium) dan kandungan nutrisi lainnya
akan memicu timbulnya sifat kanibalisme. Pada ayam petelur, ayam mematuk
telurnya untuk menambah kekurangan kalsium. Pada ayam broiler ayam akan mematuk
bulu, pial, jari-jari kaki ayam lainnya, bahkan hal ini jika terlalu parah
dapat mengakibatkan kematian .
2. Populasi ayam dalam satu
kandang dan keseragaman umur.
Jumlah ayam dalam suatu
kandang yang terlalu padat, dapat mengakibatkan suhu ruang meningkat, sehingga
ayam akan saling berebut untuk mendapatkan tempat yang nyaman. Dalam mencari
tempat yang nyaman, ayam akan melakukan kanibalisme (bertarung) untuk mendapatkan
tempat nyaman tersebut. Keseragaman umur ternak sangat penting karena
kebanyakan ternak yang lebih dewasa akan menyerang ternak yang lebih muda, hal
ini berakibat fatal jika saat pematukan mengenai mata atau organ lainnya yang
menyebabkan cacat.
3.Udara di dalam terlalu panas
dan kelembaban tinggi.
Kondisi suhu kandang
yang terlalu dan lembab akan mengakibatkan unggas menjadi stress.Hal ini dapat
memicu timbulnya kanibalisme karena ternak berusaha melepaskan panas tubuh
dengan mencari tempat yang nyaman.4. Kurang tempat makan dan minum baik baik
dari segi jumlah dan luasnya
Kekurangan tempat pakan dan dapat memicunya kanibalisme, hal ini karena ternak akan berebut untuk makan ataupun minum. Sifat alamiah ternak akan saling memperebutkan makanan. Mereka akan saling mematuk jika tempat pakannya sedikit.
Kekurangan tempat pakan dan dapat memicunya kanibalisme, hal ini karena ternak akan berebut untuk makan ataupun minum. Sifat alamiah ternak akan saling memperebutkan makanan. Mereka akan saling mematuk jika tempat pakannya sedikit.
4. Parasit.
Parasit yang dapat memicu
terjadinya kanibalisme adalah parasit luar yang dapat menyebabkan penyakit
antara lain : kutu, caplak, tungau, dan pinjal. Ternak akan mematuk-matuk
tubuhnya yang terasa gatal, bahkan bisa sampai berdarah
5. Warna merah [ jenggger ].
5. Warna merah [ jenggger ].
Ayam cenderung menyerang
warna merah (jengger), hal ini sering terjadi pada ayam kampong dan ayam
petelur. Unggas akan mematuk jengger unggas lainnya. Sifat ini sifat alami ayam
Cara Penanggulangan
1. Cara mengatasinya adalah dengan menambah
pakan dan air bersih, kalau perlu air minum ditambah dengan sedikit garam
dapur, yaitu 5g/liter air selama dua (2) hari berturut-turut.
2.Kepadatan tebar ayam dalam sebuah kandang
dikurangi supaya banyak menyisakan ruang gerak. Sehingga ternak dapat dengan
mudah melepas panas tubuhnya. Kepadatan kandang sebaiknya 11-12 per meter
persegi, hal ini untuk daerah pegunungan. Untuk memelihara dalam bentuk koloni,
sebaiknya umur ternak harus seragama, karena unggas yang lebih muda akan
menjadi sasaran kanibalisme.
3.Untuk mengndalikan suhu ruang tetap segar dan
kelembapan tetap baik hrus memiliki fentilasi kandang yang baik. Suhu untuk
unggas sekitar 33° C.
4.Dosis pakan per hari diberikan sedikit lebih
banyak dan diberikan secara merata agar semuanya mempunyai akses terhadap
pakan. Untuk tempat pakan dapat disesuaikan dengan umur ternak dan jumlah
populasi ternak.
5.Melakukan sanitasi kandang dengan membersihkan
kandang, dicuci dan disemprot dengan Antisep Formades atau Sporades, membatasi
tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan masuk ke lingkungan kandang.
Untuk membunuh kutu, caplak. Pinjal tungau dengan obat anti kutu (Kututox atau
Kututox-S). Untuk mengatasi lalat didalam kandang dengan penyemprotan obat anti
lalat.
6.Debeaking (potong paruh) yaitu memotong
sedikit paruh ayam agar tidak melukai ketika dipakai untuk mematuk sesamanya.
Pemotongan paruh yang dilakukan pada DOC atau berumur dibawah 1 minggu juga
memberikan keuntungan dalam hal penanganan jauh lebih mudah dan paruhnya masih
lunak, disamping itu apabila ayam mengalami stress akibat pemotongan paruh maka
masih tersedia waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan kondisinya kepada
keadaan semula. Debeaking pada umur muda biasanya dilakukan pada tipe petelur,
yaitu umur 10 - 14 minggu dan 3 - 4 minggu sebelum periode produksi yaitu umur
18 – 20 minggu.
2. Blue Comb Atau
Jengger Biru
Penyakit jengger biru
atau biasa disebut dengan Blue
Comb merupakan penyakit ayam yang ditularkan melalui virus.
Penularannya disebabkan oleh berbagai cara seperti melalui ayam tetangga, tamu
yang mendekati kandang, kandang yang kurang terkena sinar matahari, kotoran
yang terlalu lama menumpuk, peralatan kandang yang kurang bersih, penularan
melalui binatang lain seperti tikus, kecoa, burung gereja dan lalat.
1. Gejala
Penyakit Jengger Biru Pada Ayam
·
Jengger, pial dan cuping telinga berubah warnanya menjadi
kebiru-biruan.
·
Tidak mau makan.
·
Kotoran bercampur air.
·
Malas berkokok atau berhenti bertelur.
·
Sinar mata menjadi redup.
2. Pencegahan
Terhadap Penyakit Jengger Biru Pada Ayam
·
Ayam yang masih kelihatan sehat segera dipindah ke kandang baru
yang sudah disemprot dengan biocid.
·
Ayam yang terkena penyakit disingkirkan ke kandang isolasi.
·
Kandang lama dan segala peralatannya dicuci dan dijemur pada panas
matahari, dan kemudian disemprot dengan anti sep.
·
Lantai litter atau pasir diganti dengan yang baru dan bebas dari
debu.
3.
Pengobatan Terhadap Penyakit Jengger
Biru Pada Ayam
Ayam yang sakit dapat
diberi furazon, nopstress hijau, neovet, tetramycin PF, aureomycin SP,
ryomysin, coridaol, dodecal, coccilin, neovet, ceamium 99 atau CTC solouble
sesuai dengan petunjuk pada kemasannya.
3. Botulism ( Keracunan )
Racun yang dihasilkan
oleh jamur (mycotoxin) Beberapa tipe jamur menghasilkan toxin yang menyebabkan
masalah pada peternakan, dan yang perlu diperhatikan pada industri peternakan
adalah toxin yang dihasilkan oleh jamur. Diantaranya Racun yang berbahaya
adalah Aflatoxin, Ochratoxin, Trichothecen, Zearalenone dan Citirinin. Gejala
yang terjadi adalah untuk ayam akut akan meningkatkan kematian, nafsu makan
turun, konversi ransum jelek dan pertumbuhan berat badan terhambat, lesu, ayam
nampak membungkuk, diare, gemetar dan gangguan saraf lainnya, pertumbuhan
terhambat, depresi dan diare berdarah. Luka pada mulut berwarna putih.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghambat tumbuhnya jamur dengan
pengeringan bahan baku ransum pada kadar air maksimal 12% dan kelembaban
maksimal 65%, selain itu pada bahan baku ransum, tempat makan dan minum dicuci
dan di rendam dengan desinfektan yang mengandung senyawa iodine. Unggas yang
telah terserang jamur ini tidak dapat disembuhkan oleh karena itu solusinya
dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan pemberian asam amino berikatan
dengan belerang, vitamin B, vitamin E, selenium antioksidan.
4. Tembolok
Tumpat (Candidiasis,
Moniliasis, Sour Crop)
Penyakit ini menyerang
pada saluran pencernaan unggas dengan karakteristik penebalan dan plak putih
pada mukosa khususnya pada tembolok, bisa juga pada proventrikulus, usus, dan
kloaka yang berhubungan dengan keropeng ampela/gizzard erotion. Penyebabnya
adalah jamur Candida Albicans. Gejala klinis berupa nafsu makan menurun, ayam
lesu, gangguan pada pertumbuhan dan diare. Lesio Post Mortum yang sering
ditemukan adalah terdapatnya plak putih dalam mulut, esophagus, tembolok,
lambung kelenjar dan usus. Pengobatan menggunakan Nystatin (100 ppm dalam
campuran pakan) selama 7-10 hari, cupri sulfat (1 kg/ton pakan) selama 5 hari
atau kupri sulfat 1gr/2 liter air minum selama 3 hari pemberianPencegahan
dengan menghindari penggunaan antibotik secara berlebihan dan stressor lainnya,
dengan memastikan tingkat higienis yang baik.
5.
Penyakit Prolapsus Oviduct (Uteri)
Ditandai dengan keluarnya saluran telur dari dalam
kloaka (benda seperti usus sebesar batang rokok dengan panjang kira-kira 4 cm).
Prolapsus sering terjadi pada ayam yang sedang bertelur. Kelainan ini terjadi
pada saat masa bertelur dan tidak dapat pulih dengan sendirinya.
Faktor penyebab timbulnya prolapsus uteri antara lain :
·
Faktor keturunan.
·
Pelemahan atau kerusakan otot di daerah kloaka karena umur ayam tua, radang
pada saluran telur dan anus.
·
Intensitas pencahayaan yang terlalu tinggi maupun perubahan program
pencahayaan yang dilakukan secara mendadak.
Kasus prolapsus uteri ini dapat dicegah dengan cara :
·
Mempertahankan berat badan
ayam tetap ideal (sesuai standar). Ayam petelur yang mengalami hambatan
pertumbuhan saat masa starter atau grower akan memiliki kerangka tubuh dengan
ukuran yang lebih kecil (di bawah normal). Akibatnya, saat masa layer ayam
tersebut cenderung lebih mudah terkena prolapsus. Ayam dengan ukuran berat
badan terlalu besar juga dapat memicu prolapsus. Ayam ini akan memiliki
timbunan lemak yang berlebih di perutnya sehingga dapat menggangu elastisitas
saluran telur, yaitu saat mengeluarkan telur saluran telur tidak dapat masuk
kembali karena tertahan oleh lemak tubuh.
·
Atur program pencahayaan
sesuai kebutuhan. Jangan memberikan pencahayaan dengan lama waktu dan
intensitas yang berlebih. Pencahayaan untuk masa layer sebaiknya diberikan
selama 16 jam, yaitu 12 jam dari sinar matahari dan 4 jam dari cahaya lampu
dengan intensitas 20-40 lux
·
Berikan ransum dengan
kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam, terutama kebutuhan mineral
·
Perhatikan kepadatan
kandang. Kandang yang padat akan menyebabkan ayam stres dan meningkatkan
aktivitas mematuknya
·
Pertahankan suhu kandang
tetap nyaman, yaitu 25-28Oc
6.
Bulbul
( Luka Pada Kaki Ayam )
Bubul pada ayam terutama
disebabkan oleh sejenis bakteri yang ditularkan lewat kontak langsung dan
terluka.
1. Gejala
Bubul Pada Ayam
·
Biasanya menyerang daerah telapak kaki.
·
Ayam yang terkena bubul akan pincang.
·
Selalu mengangkat sebelah kaki yang sakit.
·
Terjadi pembengkakan pada telapak kaki dan tumit.
2. Pencegahan
Bubul Pada Ayam
·
Semua benda tajam dan berkarat disingkirkan.
·
Bambu, kayu, platik dan besi yang bersudut tajam dihaluskan atau
diganti.
·
Tempat tenggeran kecuali dibuat tak bersudut tajam, dilebarkan
agar jari-jari kaki dapat mencengkeram dengan sempurna tanpa menyakitkan
telapaknya.
·
Kotak pengeraman dibuat bersisi tumpul dan terbebas dari kawat dan
paku-paku yang berkarat.
·
Lantai kandang dibuat rata dan lunak.
·
Bila mempergunakan litter sebaiknya diganti dengan lapisan yang
baru, atau bila mempergunakan pasir hindarkanlah dari kerikil tajam dan pecahan
kaca.
3. Pengobatan
Bubul Pada Ayam
·
Bagian yang membengkak dibersihkan dengan alkohol 70 %.
·
Telapak kaki dioperasi kecil dengan menggunakan pisau yang tajam.
·
Pisau harus sudah disterilkan dengan jalan dibakar api spiritus
atau dicuci alkohol murni.
·
Setelah luka dibedah, urut pelan-pelan hingga cairan dan mata tunas
keluar semua.
·
Luka dioles dengan yodium tenture kemudian dibalut dengan kain
kasa yang baru.
·
Dapat juga mempergunakan larutan neguvon, des L 14, larutan 5 %
phenol atau larutan 5 % biocid untuk mencuci luka, kemudian oleskan anti sep
salep atau salep cil, selanjutnya dibalut dengan kain kasa baru.
7.
Histeria.
Histeria
adalah gangguan mental yang terjadi karae beberapa gangguan. Gejala histeria
berat pada anggota badan, keram parah dan kontraksi pada anggota tubuh dan
kejang kejang.
ayam bangkok
ReplyDeleteArtikel kamu bagus gan! aku selalu menunggu artikel kamu.. Sebagus artikel ini teknik kawin silang ayam aduan
ReplyDelete